Senin malam lalu (06/05/2013), seluruh mahasiswa D3 Agrobisnis angkatan 2011 berangkat untuk berkunjung ke Pondok Pesantren Al - Itifaq di kawasan Ciwedey Bandung.
Kunjungan Ilmiah ini merupakan kegiatan Praktikum untuk 5 Mata Kuliah pada semester 4 ini, Yaitu :
- Kewirausahaan
- Managemen Agribisnis
- Ekonomi Sumber Daya Alam
- Manajemen Sumber Daya Manusia, dan
- Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Al-Ittifaq merupakan pondok pesantren yang telah berusia lanjut, yakni lebih dari 73 tahun. Pesantren ini didirikan dengan nama Pesantren Ciburial pada tanggal 1 Februari 1934 oleh KH. Mansyur, seorang ulama di Ciburial Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Pada tahun 1970, KH. Fuad Affandi, mulai memimpin pesantren ini. Sesuai dengan jiwa mudanya, Kiai Fuad melakukan beberapa kebijakan baru. Salah satunya adalah merintis kegiatan-kegiatan ekonomi produktif, terutama sektor pertanian, dengan tujuan agar pesantren dapat mandiri dalam membiayai kegiatan belajarnya. Pada masa KH. Fuad, Pesantren Al-Ittifaq mengalami kemajuan yang pesat. Pada tahun 1997, atas keberhasilan menembus pasar supermarket, pesantren ini dijadikan sebagai Pondok Pesantren Percontohan Pengembangan Agribisnis. Komoditi yang diusahakan tidak hanya komoditi sayuran, tapi juga peternakan sapi, domba, ayam hias, perikanan serta home industry garmen dan kerajinan tas.
berkunjung ke kantor Ponpes Al-Itifaq, terlihat sejumlah Penghargaan dari berbagai sumber baik di tingkat lokal maupun nasional seperti Penghargaan oleh Presiden |
Peternakan kelinci, merupakan salah satu dari ratusan komoditas agribisnis yang di usahakan di Pondok Pesantren Al - Itifaq |
KH. Fuad Affandi, Pemilik Ponpes AL- Itifaq |
Kunjungan Ilmiah lalu, kita tidak hanya berkunjung ke Ponpes saja sebagai tempat utama tetapi kita turut juga berkunjung ke beberapa tempat di kawasan ciwedey dan sekitarnya, seperti :
- Situ Patenggang, objek wisata alam Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di Ciwidey. Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik. Berdasarkan informasi yang didapat, situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda, pateangan-teangan (saling mencari). menceritakan kisah cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis. Mereka berpisah untuk sekian lamanya. Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta". Dewi Rengganispun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara /Pulau Sasaka). Menurut cerita ini, yang singgah di batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka. Ini ada beberapa Foto aktifitas kita di Situ Patenggang.
foto bersama di pulau yang terdapat Batu Cinta di Situ Patenggang |
foto di kebun Teh, di pulau yang temapat terdapatnya Batu Cinta |
foto bersama di kebun teh, di atas Batu besar |
0 comments:
Post a Comment